18 research outputs found

    Biopsychosocial Assessment and Ergonomics Intervention for Sustainable Living: A Case Study on Flats

    Get PDF
    This study proposes an ergonomics-based approach for those who are living in small housings (known as flats) in Indonesia. With regard to human capability and limitation, this research shows how the basic needs of human beings are captured and analyzed, followed by proposed designs of facilities and standard living in small housings. Ninety samples were involved during the study through in- depth interview and face-to-face questionnaire. The results show that there were some proposed of modification of critical facilities (such as multifunction ironing work station, bed furniture, and clothesline) and validated through usability testing. Overall, it is hoped that the proposed designs will support biopsychosocial needs and sustainability

    Peranan Psikologi Dalam Ergonomi

    Get PDF
    Makalah ini membahas tentang peranan psikologi sebagai komponen dari sistem ergonomi. Komponen psikologi tersebut antara lain : kognisi, afeksi, konasi. Ketiga faktor tersebut akan berpengaruh terhadap munculnya waktu respon manusia yang berbeda terhadap aktivitas kerja repetitif, daya ingat jangka panjang (long-term memory), aktivitas psychomotorik. Beberapa komponen tersebut di atas dianalisis pengaruhnya tehadap motivasi kerja manusia. Disamping itu dibahas pula tentang aspek psikologi terhadap lingkungan kerja yang berpengaruh pada kinerja dan motivasi. Aspek psikologi dapat digunakan untuk mengevaluasi pembuatan keputusan, misalnya : psikologi dari hasil rancangan interior perkantoran, kecepatan dan ketepatan pekerja dalam mengantisipasi suatu kondisi kerja

    Kepemimpinan Berkarakter (Telaah tentang Pemimpin Efektif)

    Get PDF
    Paparan dalam buku ini mengajak pembaca untuk menyimak beberapa teori seputar dinamika kepemimpinan. Kebanyakan teori kepemimpinan yang dipaparkan memang masih berkiblat pada orientasi kepemimpinan belahan dunia barat namun sudah coba diaplikasikan dan disesuaikan dengan praktik keseharian di Indonesia. Panorama teori kepemimpinan terdiri atas beberapa wacana dan praksis kepemimpinan yang sering diterapkan dan dialami sekaligus coba direfleksikan sejauh mana efektivitasnya. Teori kepemimpinan yang dipaparkan dalam buku ini tidak lebih sebagai stimulan yang diharapkan dapat memberikan inspirasi agar mampu melakukan yang benar disandingkan dengan sedikit paparan konsep manajemen sebagai dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Sebagaimana konsep kepemimpinan dimaknai sebagai proses melakukan hal yang benar (do the right things), sedangkan konsep manajemen dipahami sebagai proses melakukan hal dengan benar (do the things right). Artinya, kepemimpinan lebih mengutamakan tujuan yang akan dicapai, sedangkan manajemen lebih mengandalkan pada cara untuk mencapai tujuan tersebut. Konteks kepemimpinan dan manajemen dapat meluas mulai dari organisasi yang paling mikro, meso hingga makro. Konkritnya, kepemimpinan seyogyanya dimulai dari diri sendiri dengan kemampuan memimpin dan mengelola diri sendiri (self-leadership dan self management). Selanjutnya meningkat pada keterampilan memimpin dan mengelola dalam skala kelompok kecil sebaya (5-10 orang) hingga dalam skala kelompok besar (> 10 orang). Dimensi kepemimpinan dan manajemen bersifat universal yang berlaku bagi siapa saja dan di manapun berada, mulai dari kanak-kanak hingga dewasa dan bukan monopoli para pemimpin legal-formal saja, namun temasuk pula dalam kepemimpinan dan manajemen secara informal di lingkup keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu, buku ini mencoba menawarkan kepada pembaca, khususnya bagi para mahasiswa dan praktisi kepemimpinan dan manajemen perkantoran/ perusahaan, untuk belajar bersama guna menggali berbagai altematif gaya dan situasi yang tepat serta sekaligus berusaha untuk mengasah keterampilan memimpin dan mengelola organisasi. Materi yang dipaparkan dalam buku ini diawali dengan pengertian dan hakikat kepemimpinan. Sedikit lebih jauh Anda diajak untuk merefleksikan karakter kepemimpinan sebagai-tinjauan pokok dan mendasari seluruh perilaku kepemimpinan. Pokok bahasan selanjutnya lebih bersifat praktis lapangan dalam menerapkan keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan seperti apa dan bagaimana mengelola kelompok sebagai tim kerja, dari mana dan apa saja yang menjadi sumber kekuatan/kekuasaan dalam prototip kepemimpinan. Selain itu, dipaparkan pula tugas-tugas pokok manajerial dengan berbagai perannya, seperti: supervisi (menyelia), delegasi, pendampingan dan bimbingan, motivasi, altematif solusi masalah, penilaian kinerja, pengelolaan konflik, manajemen stres dan penerapan disiplin dan etos kerja. Buku ini memang merupakan bahasan ilmiah namun disampaikan dengan gaya bahasa populer dan praktis sehari-hari. Selain itu, buku ini mencoba untuk menawarkan temuan baru dalam praktis keseharian, khususnya terkait dengan iklim dan budaya organisasi perusahaan setempat. Oleh karena itu, buku ini sangat diharapkan dan tepat digunakan sebagai prasarana alternatif yang memberi kesempatan diskusi terbuka seluas-luasnya untuk menerima wacana kepemimpinan dan manajcmen universal yang inovatif berdasarkan kearifan lokal. Jauh lebih penting lagi buku ini akhirnya diharapkan dapat menuntun segenap pelaku kepemimpinan dan manajemen organisasi, selain terampil juga berkarakter sesuai dengan etos kerja profesional. Semoga melalui pemahaman teori kepemimpinan yang komprehensif dan integratif, perubahan menuju ke arah pembaharuan organisasi yang kondusif dan konstruktif dapat terbangun dan terbina berkelanjutan

    Review Penilaian Kinerja Individu PT. S

    Get PDF
    Masalah dalam penelitian ini terjadi pada saat Kementrian BUMNmembuatcore valuesAKHLAKyang diinternalisasikankeseluruh perusahaan BUMN, termasuk di lingkungan Group ABC yangtelah dimulai sejak 31 Juli 2020. Namun demikian, SK diterima PT Ssekitar bulan September, dan sampai saat ini masih ada SK yang belum diterima. Sebelum September 2020, penilaian kinerja yang dilakukan belum spesifik berdasarkan tugas pekerjaan yang dilakukan. Penilaian yang dilakukan secara umum dari kinerja karyawannya, aspek pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap dan aspek kepemimpinan. Sedangkan setiap biro atau unit memiliki target revenue yang telah ditetapkan oleh manajemen. Merujuk pada informasi ini, peneliti memilih meninjau kembali proses pelaksanaan penilaian kinerja PT. S yang diharapkan dapat membantu biro SDM merancang proses penilaian kinerja dan memanfaatkannya untuk menemukan talenta dengan kinerja yang terbaik.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitiankualitatif dengan jenis studi kasus, dimana peneliti melakukanasesmen dengancarawawancara, meninjau dokumen dan kebijakan kepegawaianPT. S serta melakukan analisis SWOT secara sederhana.Hasil penelitian ini menghasilkan sebuah sistempenilaian kinerja karyawan yang didasarkan pada hasil analisis jabatan, perilaku pekerjaan yang dapat diamati (obyektif), sertapenilaian kinerja berdasarkanpenetapan target kinerjayang telah diberikan. The problem in this study occurred when the Ministry of SOEs made the core values of AKHLAK which were internalized to all state-owned companies, including in the ABC Group environment which had been started since July 31, 2020. However, the decree was received by PT S around September, and until now there are still SK that has not been received. Prior to September 2020, the performance assessment carried out was not specific based on the work assignments carried out. The general assessment is based on employee performance, knowledge aspect, skill aspect, attitude aspect and leadership aspect. Meanwhile, each bureau or unit hasa revenue target that has been set by management. Referring to this information, the researcher chose to review the process of implementing the performance appraisal of PT. S is expected to help the HR bureau design a performance appraisal process and useit to find talent with the best performance. The research method used is a qualitative research method with the type of case study, where the researcher conducts an assessment by means of interviews, reviewing documents and personnel policies of PT. S andperform a simple SWOT analysis. The results of this study resulted in an employee performance appraisal system based on the results of job analysis, work behavior that can be observed (objectively), and performance appraisal based on the determination of performance targets that have been given

    Pelatihan Emotional Intelligence Untuk Peningkatan Kapasitas Aparatur Sipil Negara

    Get PDF
    Pada era industi 4.0 sekarang ini, didalam instansi pemerintahan, Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan sumber daya manusia yang mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil pada hakekatnya adalah sebagai tulang punggung pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional. Oleh karena itu Pegawai Negeri Sipil harus mampu menggerakkan serta melancarkan tugas-tugas pemerintahan dalam pembangunan, termasuk di dalamnya melayani masyarakat. Permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kinerja erat kaitannya dengan individu di organisasi tersebut, melalui proses Gap analysis didapatkan beberapa permasalahan yang menjadi dasar dilakukannya pelatihan, berdasarkan hasil observasi dan interview, pemasalahan yang mendasar adalah rendahnya semangat kerja sehingga kinerja pegawai menjadi kurang produktif, dan kurangnya rasa bertanggungjawab terhadap pekerjaannya, hal ini cukup mengganggu dalam proses bekerja di organisasi tersebut, sehingga untuk menghadapi permasalahan tersebut maka akan diberi intervensi tentang kesadaran diri yang merupakan dimensi dari kecerdasan emosional. Peserta pelatihan adalah pegawai pada instansi Pemerintah Kabupaten Pasuruan di Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan Daerah, sejumlah 20 orang dengan rentang usia 20-40 tahun. Wilcoxon menunjukkan sig = 0,002 (<0,05), artinya ada perbedaan nilai kecerdasan emosional antara pre-test dengan post-test. Pelatihan kecerdasan emosional belum dikatakan memiliki pengaruh untuk meningkatkan keterikatan karyawan pada pegawai. Hasil evaluasi sikap yang didukung dengan perhitungan statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara sikap peserta sebelum pelatihan dengan sesudah pelatihan diberikan, meskipun ada peningkatan nilai, akan tetapi nilai tersebut tidaklah terpaut beda yang cukup jauh. Namun demikian, pelatihan kecerdasan emosional ini masih memiliki pengaruh terhadap perubahan pengetahuan peserta pelatihan

    Formula Strategi Pada Perusahaan Startup Manufaktur Tekstil, Studi Kasus: PT. X

    Get PDF
    Perusahaan manufaktur tekstil yang berfokus pada produksi sarung tangan berjuang untuk bisa terus bersaing walau masih dalam kategori perusahaan startup. Untuk bisa bersaing dengan perusahaan lain yang sudah eksis maka perlunya formula strategi yang tepat dan sesuai. Tujuan dari penelitian untuk melakukan analisis dan merumuskan visi dan misi perusahaan, analisis eksternal dan internal perusahaan guna merumuskan strategi yang sesuai dengan kondisi PT. X saat ini. Terdapat empat langkah merumuskan formula strategi, dimana dengan dilakukan analisi tipe strategi, analisis visi dan misi, analisis internal dan eksternal, dan perumusan formula strategi yang dilakukan dengan analisis IFE, EFE, CPM, SWOT, STAGE, BCG, IE, Grand Strategy dan QSPM. Hasil yang didapatkan bahwa strategi yang tepat yaitu strategi pengembangan produk, strategi pengembangan pasar, strategi diversifikasi, strategi penetrasi pasar, backward integration. Selain itu adanya penyusunan tagline dan visi serta misi yang baru untuk perusahaan PT. X sesuai dengan kondisi saat ini, untuk bisa bertahan dan mengembangkan jangkauan bisnisnya

    Peran Indoor Environmental Quality terhadap Psychological Well-Being Penghuni Rusun Penjaringan Sari III Surabaya

    Get PDF
    Dengan menggunakan konsep ergonomi, penelitian terdahulu menunjukkan bahwa lingkungan fisik berupa indoor environmental quality (IEQ) merupakan determinan terhadap kondisi psikologis penggunanya. Namun demikian, belum terdapat penelitian yang secara khusus meneliti IEQ beserta elemennya yakni kenyamanan suhu, kualitas udara, kenyamanan suara, dan kenyamanan visual pada setting rumah susun (rusun) dan perannya terhadap kondisi psikologis penghuninya yaitu psychological well-being (PWB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan peran IEQ beserta dengan aspek-aspeknya terhadap PWB penghuni Rusun Penjaringan Sari III Surabaya. Jenis penelitian ini adalah survey-kuantitatif dengan instrumen pengambilan data berupa kuesioner dan didukung dengan wawancara serta observasi. Partisipan penelitian ini adalah 90 penghuni rusun, yang mewakili penghuni unit, yang dipilih dengan teknik random sampling dari 112 unit yang dihuni. Analisis regresi sederhana digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas lingkungan dalam hunian berperan positif signifikan terhadap PWB penghuni rusun (R = 0,272; R2 = 0,074; p<0,05). IEQ memiliki peran positif terhadap PWB penghuni rumah susun sebesar 7,4%. Dari empat aspek IEQ, terdapat dua aspek yang berperan terhadap PWB adalah kualitas udara dan suhu. Dari penelitian ini diketahui juga bahwa mayoritas partisipan memiliki PWB pada kategori tinggi, dan IEQ pada katogori sedang. Selanjutnya, kemampuan penghuni untuk beradaptasi dan mengubah lingkungan menjadi faktor psikologis yang dipandang berperan dalam mempengaruhi relasi penghuni dengan lingkungan fisik dalam hunian

    Peran Indoor Environmental Quality terhadap Psychological Well-Being Penghuni Rusun Penjaringan Sari III Surabaya

    Get PDF
    By using the ergonomic concept, the physical environment of a residence’s inhabitant, namely indoor environmental quality (IEQ), becomes one of the determinants of its inhabitant’s psychological state. However, there are still limited previous studies examining the IEQ and its elements such as thermal comfort, acoustic comfort, indoor air quality, and visual comfort in small housing settings and its role on the psychological condition of its occupants, namely psychological well-being (PWB). However, there are still limited previous studies examining the IEQ in small housing settings and its role on the PWB of its inhabitants. This study aimed to determine and explain the role of IEQ and its aspects on PWB of small housing inhabitants. This quantitative survey research used questionnaires as the main data collection and was supported by interviews and observations. The participants of this study were 90 residents of the flat, representing the occupants of the unit, which were selected by random sampling technique from the 112 occupied units. Simple regression analysis was used to test the research hypothesis. The results showed that the quality of the environment in the dwelling had a significant positive role on the PWB of the small house inhabitants (R = 0.272; R2 = 0.074; p<0.05) by 7.4%. Among the four aspects of EIQ, there were two aspects that played a significant role in PWB, namely air quality and temperature. This study also revealed that the majority of the participants had PWB in the high category and IEQ in the medium category. Moreover, the ability of residents to adapt and change the environment were considered as psychological factors that influence the small housing inhabitant’s interaction toward the indoor physical environment
    corecore